Jumat, 17 Mei 2013

Regulator Acetylene


REGULATOR ACETYLENE

Alat bantu dan alat ukur merupakan bahan objek yang dapat memudahkan pengguna untuk mengukur dan mengatur besaran suatu tekanan. Terdapat berbagai jenis alat bantu dan ukur diantaranya, Thermometer yang digunakan untuk mengukur suhu, Penggaris digunakan untuk mengukur panjang suatu benda, Regulator biasanya digunakan untuk mengukur suat  tekanan gas yang akan dipakai, dan lain sebagainya. Mengatur adalah mengendalikan suatu objek sehingga dapat memberikan besaran yang hendak dipakai. Pengertian di atas memberikan suatu acuan untuk mengetahui apa yang harus dipergunakan apabila ingin melakukan pengukuran dengan menggunakan alat bantu.
Regulator adalah alat pengatur tekanan yang berfungsi sebagai penyalur dan mengatur serta menstabilkan tekanan gas yang keluar dari tabung supaya aliran gas menjadi konstan.



Regulator yang akan dibahas, yaitu Regulator Acetylene atau pada umumnya dikenal dengan Regulator Oksi-Asetilen. Regulator tersebut biasanya dipakai sebagai pengatur besaran tekanan gas yang digunakan untuk proses pengelasan. Pada Regulator terdapat bagian-bagian seperti saluran masuk, katup pengaturan tekan kerja, katup pengaman, alat pengukuran tekanan tabung,alat pengukuran tekanan kerja dan katup pengatur keluar gas menuju selang. Pada regulator terdapat dua buah alat pengukur tekanan yang disebut manometer. Dua buah manometer yang terdapat pada regulator berfungsi untuk:
a)      Mengukur tekanan isi tabung gas.
b)      Mengukur tekanan kerja las.



            Pada dasarnya, regulator bekerja dengan mengenali tekanan tinggi silinder melalui katup dioperasikan oleh diafragma fleksibel. Dengan memutar tombol pengatur penyesuaian membuat pegas pada regulator untuk mengoperasikan diafragma yang membuka atau menutup katup pada regulator. Pada umumnya, regulator memiliki dua alat pengukur. Salah satunya menunjukkan masuknya tekanan dari silinder (pengukur tekanan tinggi) dan yang lainnya menunjukkan bahwa tekanan kerja dipasok dari regulator (pengukur tekanan rendah)
            Ada dua jenis umum regulator yaitu first stage dan two stage. Keduanya melakukan fungsi yang sama namun pada regulator two stage akan memberikan tekanan yang lebih konstan sebagai tekanan silinder turun kompensasi untuk setiap penurunan tekanan silinder akan lebih baik daripada regulator single stage. Two stage regulator dapat diidentifikasi dengan mengetahui ruang tekanan kedua mereka di mana single stage hanya mempunyai satu. Pada umumnya  batas tekanan yang di tunjukkan pada regulator asetilen adalah 15 psig. Oleh karena itu, tekanan pada silinder oksigen atau asetilen tidak boleh melebihi batas tekanan karena dapat menyebabkan silinder oksigen atau asetilen meledak
Petunjuk praktek penggunaan Regulator:
         1.      Peganglah regulator pada badannya jangan pada manometernya.
         2.      Sebelum membuka katup silinder, tutup katup regulator terlebih dahulu dengan cara memutar baut pngatur berlawanan arah dengan jarum jam hingga terasa longgar.
         3.      Ketika mengatur tekanan kerja, putarlah baut pengatur perlahan – lahan searah dengan jarum jam. Tekanan gas yang tinggi dan tiba – tiba akibat pembukaan baut pengatur secara cepat dan merusak membran dan manometer.
        4.      Berdirilah disamping manometer ketika mengatur tekanan kerja.
        5.      Jangan mengotori regulator dengan minyak atau pelumas.
       6.      Pastikan regulator bekerja dengan baik dan segera ganti bila regulator rusak.
 sumber :

Memotong dengan Gas Oxy-Acetylene

Memotong dengan Gas Oxy-Acetylene

A. Prinsip Pemotongan Dengan Gas
Prinsip pemotongan dengan gas adalah memotong besi atau baja dengan menggunakan panas yang dihasilkan dari pembakaran reaksi kimia berupa gas.
Proses pemotongan logam dengan gas adalah memotong dengan cara memanaskan logam sampai mendekati titik lumer (cair) kemudian ditekan dengan semburan gas pada tekanan tertentu sehingga logam yang akan mencair tersebut terbuang sehingga logam terpotong.
Keuntungan memotong logam dengan gas:
  • Proses pemotongan cepat, berbagai bentuk dapat dipotong dengan hasil baik. Proses pemotongan dapat dilaukakan secara otomatis dengan mesin atau secara manual dengan tangan.
Kerugian memotong logam dengan gas:
  • Memerlukan alat dan perlengkapan yang khusus, harganya mahal. Pada sisi bekas pemotongan akan terjadi perubahan struktur yang mengakibatkan perubahan sifat logam yang dipotong.
Alat-alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pemotongan:
1. Alat
a. Tabung gas oksigen
b. Tabung gas acetylene
c. Regulator oksigen
d. Regulator acetylene
e. Slang gas oksigen dan acetylene
f.  Brander
g. Lighter (pemantik api)
2. Bahan
a. Gas oksigen (O2)
b. Gas acetylene (C2H2)
c. Benda kerja
a.1. Tabung Acetylene
Tabung gas acetylene mempunyai kapasitas isi 5000, 6000 atau 7500 liter dimana pada bagian bawah tabung biasanya dipasang sumbat pengaman yang akan melebur pada temperature 1000 C. bila temperature di dalam tabung terlalu panas sumbat akan melebur sehingga gas acetylene keluar dari lubang. Hal ini guna menghindari tekanan tabung meningkat yang dapat menyebabkan tabung meledak.
Katup tabung dibuka dan ditutup dengan menggunakan kunci sock atau kunci botol, dimana katup dibuka kira-kira ¼ – 1 ½ putaran dan kunci tersebut tetap dibiarkan menempel pada katup selama katup terbuka. Lepaskan kunci bila katup tertutup atau tidak terpakai. Tabung gas acetylene dicat dengan warna merah tua untuk membedakannya dengan tabung gas yang lain.

a.2. Tabung Oksigen
Tabung gas oksigen mempunyai kapasitas sama dengan tabung gas acetylene. Isi gas dalam tabung berbanding lurus dengan tekanan, makin besar tekanan makin banyak isi di dalamnya. Untuk membedakan tabung gas oksigen dengan tabung gas lainnya, maka tabung gas oksigen diberi warna biru, hijau atau abu-abu dan terkadang juga diberi warna hitam.
Salah satu perbedaan antara tabung gas acetylene dengan tabung gas oksigen adalah pada tabung gas acetylene, penghubung antara tabung dengan regulator menggunakan ulir kiri yakni mengencangkannya dengan diputar kea rah kiri. Sedangkan pada tabung gas oksigen menggunakan ulir kanan yakni mengencangkannya dengan diputar kearah kanan.
Pemeliharaan tabung gas:
• Hindarkan minyak, pelumas dan gemuk dari tabung gas
• Lindungi tabung dari panas dan terik matahari
• Hindari tabung dari jatuh atau kejatuhan benda lain
• Pemakaian gas harus selalu menggunakan regulator
• Tempatkan tabung berdiri tegak
• Sedapat mungkin jauhkan tabung dari sumber panas.
a.3. Alat Pemotong (Brander Potong)
Bagian-bagian utama brander potong manual
Nozzle atau Tip
Nozzle atau Tip adalah suatu komponen pada ujung brander potong yang berfungsi sebagai torch (obor) dimana pada nozzle ini terdapat lubang-lubang gas yang terdiri dari lubang gas untuk pemanasan awal dan lubang gas oksigen potong.
Nozzle ini memiliki ukuran yakni dilihat dari besarnya diameter lubang gas pada nozzle. Penggunaan nozzle tersebut disesuaikan dengan tebal bahan yang akan dipotong. Ukuran nozzle diberi penomoran sesuai besarnya yaitu nomor 1, nomor 2 dan nomor 3. Makin tebal bahan makin besar pula nozzle yang digunakan. Berikut adalah table pemilihan ukuran nozzle sesuai tebal bahan yang akan dipotong.
a.4. Regulator
Regulator berfungsi sebagai alat penurun tekanan isi menjadi tekanan kerja yang tetap besarnya sesuai dengan kebutuhan tekanan pemotongan. Pada regulator terdapat dua buah alat pengukur tekanan (manometer), yaitu manometer tekanan isi tabung dan manometer tekanan kerja.
Perbedaan regulator oksigen dengan regulator acetylene:
1. Regulator oksigen
- Tekanan isi sampai 250 Kg/cm2
- Tekanan kerja sampai 12 Kg/cm2
2. Regulator acetylene
- Tekanan isi sampai 30 Kg/cm2
- Tekanan kerja sampai 3 Kg/cm2
3. Baut dan mur pengikat
- Oksigen : Ulir kanan
- Acetylene : Ulir kiri
4. Warna
- Oksigen : biru / hijau
- Acetylene : merah
a.5. Selang Gas
Selang gas digunakan untuk menyalurkan gas acetylene dan gas oksigen ke brander. Selang gas terbuat dari karet. Sebagaimana tabung gas dan regulator gas, selang gas juga dibedakan dengan perbedaan warna yaitu warna merah untuk gas acetylene dan warna hijau untuk gas oksigen.
Kriteria selang gas harus kuat tapi lemas tidak kaku serta tahan terhadap tekanan tinggi hingga 10 Kg/cm2. Diameter selang gas 5 mm, 6 mm atau 7 mm. selang ditempelkan menjadi satu untuk memudahkan dalam penggunaan dan juga memudahkan digulung untuk menyimpan. Sebelum digunakan sebaiknya selang diperiksa kebocoran terlebih dahulu untuk menghindari bahaya pada saat penggunaan.
a.6. Lighter (Pemantik Api)
Lighter atau pemantik api atau korek api digunakan untuk menyalakan gas campuran acetylene dan oksigen yang dipakai sebagai pemanas awal pada proses pemotongan dengan gas. Lighter yang digunakan adalah lighter khusus untuk menyalakan brander. Lighter harus bergagang panjang untuk menghindari terbakarnya tangan pada saat menyalakan brander.
a.7. Macam-macam nyala api
1. Nyala Api normal/netral, nyala inti api berwarna biru keputihan, atau putih kehijauan, ujung api bulat (tumpul) dan tidak bersuara.

Api normal apabila perbandingan antara gas oksigen dan gas acetylene seimbang.
2. Nyala api oksidasi, nyala inti api berwarna putih kemilau agak keunguan, inti api berbentuk runcing dan lebih pendek serta bersuara berdesis. Bila digunakan untuk memotong atau mengelas terjadi oksidasi besi terapung. Hal ini terjadi apabila kelebihan oksigen.

3. Nyala api karburasi, nyala inti api berwarna kuning atau kemerahan, nyala luar kehitaman serta berasap kehitaman. Hal ini terjadi jika kelebihan gas acetylene.

Cara menyetel api potong
1. Pertama-tama buka katup tabung gas acetylene kira-kira ¼ putaran dan katup tabung gas oksigen kira-kira ½ – 1 putaran.
2. Buka katup pengatur tekanan kerja pada regulator acetylene hingga mencapai ± 0,3 Kg/cm2.
3. Buka katup pengatur tekanan kerja pada regulator oksigen hingga mencapai ± 2,5 Kg/cm2.
4. Buka kran/valve acetylene para brander kira-kira ¼ putara, kemudian nyalakan api brander dengan lighter. Ingat jangan menggunakan korek api biasa.
5. Buka kran oksigen pada brander secara perlahan hingga mencapai nyala api normal/netral.
6. Untuk mengecek apakah nyala api sudah netral atau belum, buka kran/tuas oksigen pemotong secara cepat kemudian tutup. Apabila inti api tidak berubah, berarti nyala api sudah netral, jika nyala api berubah berarti belum netral, aturlah lagi hingga meencapai nyala api netral.

sumber :